Fase
vegetatifnya menyerupai lendir yang dapat bergerak seperti hewan
(disebut plasmodium), namun struktur reproduksinya dapat menghasilkan
spora yang terbungkus dinding sel seperti pada jamur. Jamur lendir tidak
memiliki klorofil sehingga semuanya bersifat heterotrof yang memakan
bahan organik (dekomposer atau saprofit), bakteri, dan Protozoa atau
bersifat parasit pada organisme lain.
Habitatnya
adalah di perairan, tempat yang sejuk dan lembab seperti di dasar hutan
hujan tropis, serasah daun dan kayu lapuk, dan di tanah lembab yang
banyak mengandung bahan organik.
Peranan
jamur lendir adalah sebagai dekomposer, mengendalikan pertumbuhan
bakteri dan protozoa, dan menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman
budidaya. Protozoa menyerupai jamur dibagi menjadi beberapa kelompok
yaitu jamur lendir sejati (Myxomycetes, filum Amoebozoa), jamur lendir
endoparasit (Plasmodiophoromycetes), jamur lendir seluler
(Acrasiomycetes), jamur lendir jaring (Labyrinthulomycetes) dan jamur
air (Oomycetes).
Sistem klasifikasi lama memasukkan jamur lendir endoparasit, jamur lendir seluler, dan jamur lendir jaring ke dalam Myxomycetes, namun sekarang dipisah menjadi kelas tersendiri yang bersama-sama dengan jamur air dimasukkan dalam filum Heterokontophyta.
Sistem klasifikasi lama memasukkan jamur lendir endoparasit, jamur lendir seluler, dan jamur lendir jaring ke dalam Myxomycetes, namun sekarang dipisah menjadi kelas tersendiri yang bersama-sama dengan jamur air dimasukkan dalam filum Heterokontophyta.
0 Response to "Protista Menyerupai (Mirip) Jamur"
Post a Comment