1.Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah
perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi.
Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang
dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.
1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan
tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan geografi pada masa
itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein =
penulisan atau uraian).
2. Strabo
Menyebutkan bahwa geografi
erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan
memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi
sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain,
sudah lebih dikhususkan lagi
dan sudah adanya
konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai ciri khas tersendiri dan
adanya hubungan antardaerah (tempat).
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi
tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam
keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan
yang menyelidiki persebaran gejalagejala fisik biologis dan antropologis pada
ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif
yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu
yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini
lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia.
6. R. Bintarto
Geografi mempelajari
hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk
hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan
regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
7. Seminar dan
lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi 1988
Geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
B. KONSEP-KONSEP
GEOGRAFI
Banyak pendapat
yang menyatakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungan alam. Pandangan tersebut, garis besarnya sebagai
berikut:
1. Kehidupan
manusia dan kebudayaannya ditentukan oleh alam.
2. Manusia dan
kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia
mempunyai peranan
aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan
alam hanya memberikan kemungkinankemungkinan. Pemahaman geografi dimulai dari
hal yang konkret secara bertahap akan menuju kepada hal yang abstrak.
Misalnya, dalam memahami atmosfera dan mempelajari cuaca, tentu saja harus
mengenal unsur-unsur cuaca, yaitu salah satunya adalah hujan. Sebelum
terjadinya hujan tentu terjadi pemanasan oleh sinar matahari yang menimbulkan
penguapan, kemudian membentuk awan, tentu saja awan apabila berkondensasi
maka akan menimbulkan hujan. Hujan yang diturunkan di suatu tempat dapat
dipengaruhi angin. Dengan demikian, angin berperan dalam menjatuhkan
hujan. Apabila hal ini terus menerus berlangsung maka dinamakan daur
hidrologi. Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa konsep, yaitu
hujan, penguapan, awan, kondensasi, dan angin. Generalisasi adalah hubungan
atau gabungan antara dua konsep atau lebih. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan
Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998
yang menghasilkan
kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Suatu tempat di
permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Misalnya:
a. Di daerah dingin
orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau
lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan,
terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep jarak
Jarak dihubungkan
dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan
jarak.
Misalnya:
a. Harga tanah akan
semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah
di pedesaan.
b. Peternakan ayam
cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang
dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan
apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep
keterjangkauan
Hubungan atau
interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan,
Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A
penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah
tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep pola
Bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan
pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran
sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman
terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep morfologi
Bentuk permukaan
bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a. Bentuk lahan
akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan
pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep
aglomerasi
Pengelompokan
penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah.
Misalnya:
a. Masyarakat atau
penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah
elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau
pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh
delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep nilai
kegunaan
Manfaat suatu
wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a. Daerah sejuk di
pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan
Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian
yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau
karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep interaksi
dan interdependensi
a. Pergerakan
penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan
barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan
berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain,
terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep
differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah
kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan
nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a. Fenomena yang
berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1) jarak dekat,
jarak sedang, atau jarak jauh.
2)
pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran
dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan
padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep
keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat
berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling
keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial
(keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
C. PENDEKATAN DALAM
GEOGRAFI
Dalam pengkajian
geografi, kita mengenal tiga pendekatan utama, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan
spasial (keruangan)
Ruang adalah
seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan
manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis
berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
2. Pendekatan
ekologi (lingkungan)
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya.
3. Pendekatan
kewilayahan (regional)
Pendekatan
kewilayahan (regional) mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi
dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing
wilayah secara komprehensif. Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara
pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal ini karena setiap daerah
memiliki perbedaan, baik kondisi alam maupun manusia, sehingga setiap daerah
akan melakukan interaksi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena itu, terjadi penawaran dan permintaan akan barang dan jasa. Misalnya,
daerah yang subur dan banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi
penduduk dari daerah yang miskin sumber daya.
D. PRINSIP-PRINSIP
GEOGRAFI
Dalam studi
geografi, kita mengenal empat prinsip utama, yaitu prinsip persebaran,
interrelasi, deskripsi, dan korologi. Keempat pinsip ini merupakan dasar
dalam uraian, pengkajian, dan pengungkapan gejala, variabel, faktor, dan
masalah geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 42).
1. Prinsip
persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat
di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi.
2. Prinsip
interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan
geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu
sama lain.
3. Prinsip
deskripsi, merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi
terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada. Penjelasan atau deskripsi
hasil pengkajian tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik,
citra, ataupun media lainnya.
4. Prinsip
korologi, merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas.
E. ASPEK GEOGRAFI
1. Aspek fisik dan
aspek sosial
Setelah kita
mencoba membahas apa hakikat geografi melalui berbagai pengertian, konsep,
pendekatan, dan prinsip-prinsip keilmuannya, pada kesempatan ini kita akan
mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang menjadi aspek geografi
melalui objek-objek kajiannya.
Berbagai pengertian
geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlah disimpulkan bahwa
geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi
beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwa atau fenomena
yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsur fisik
maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian,
secara garis
besarnya aspek-aspek geografi meliputi aspek fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik dalam
geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain
meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek sosial
geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi
pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya,
dan politiknya.
Untuk membedakan
kedua aspek tersebut, kamu dapat melihat melalui gejala-gejala geosfer dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahan musim, gempa bumi,
meletusnya gunung berapi, pola pengaliran sungai, dan lain-lain merupakan
aspek fisik geografi. Sedangkan yang mengangkut aspek manusianya antara lain,
mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengan
kegiatan industri
dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lain sebagainya.
2. Ruang lingkup
geografi
Seperti telah
dikemukakan sebelumnya bahwa studi geografi meliputi analisa gejala fisik
(alam) dan sosial (manusia), dan meliputi pula analisa penyebarannya,
interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Melihat analisa gejala yang
dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What) yang
terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya?
Mengapa (Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When)
waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who) yang terlibat
dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia, serta untuk
kepentingan apa (What for)?
Dengan demikian,
ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk melihat apa dan
bagaimana ruang lingkup geografi, Daldjoeni mengemukakan pokok-pokok
telaah geografi sebagai berikut.
a. Ukuran, bentuk,
dan aneka gerakan bumi.
b. Persebaran serta
posisi masa daratan dan wujud perairan.
c. Batuan, struktur
dan berbagai relief permukaan bumi.
d. Air yang ada di
berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya.
e. Pola persebaran
dunia tumbuhan dan hewan.
f. Atmosfer dengan
gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan
bumi.
g. Ras-ras umat
manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan.
h. Aneka bentuk
kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian.
i. Bermacam-macam
ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
j. Ciri-ciri sosial
dan budaya masyarakat manusia
k. Pengaturan umat
manusia secara politis dan relasi antarmereka.
3. Objek studi
geografi
Banyak ahli telah
mengemukakan objek geografi, akan tetapi semuanya tampak berbeda. Apabila
diurutkan kembali, akan tampak bahwa objek geografi terdiri atas dua aspek
yaitu material dan formal.
a. Objek material
Objek material
geografi adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer, dan antroposfer, dengan menekankan antroposfer sebagai
makhluk yang paling berperan dalam biosfer.
b. Objek formal
Objek formal
geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di
permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya.
Dari pandangan
objek formal, akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH.
Maksudnya untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi,
sehingga jelas hasil uraiannya sebagai cara pandang geografi, yaitu sebagai
berikut.
1) What
Pertanyaan untuk
mengetahuai apa yang terjadi?
2) Where
Pertanyaan khas
geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena atau gejala di permukaan
bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di mana peristiwa itu terjadi?
3) When
Merupakan peristiwa
awal yang mnejelaskan terjadinya suatu gejala atau fenomena. Pertanyaan ini
untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi?
4) Why
Pertanyaan ini
maksudnya untuk mengetahaui mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
5) Who
Mencari pelaku terjadinya
suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung jawab
atas terjadinya peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya?.
6) How
Mencari
penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah tampak
gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari
jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya diselesaikan
dengan baik?
4. Struktur
geografi
Berdasarkan bidang
kajian, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitu sebagai berikut.
a. Geografi fisik
Geografi fisik
mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari
permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan.
Perhatian utama geografi fisik adalah lapisan hidup (Life layer)
dari lingkungan fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan lautan yang di
dalamnya terdapat sebagain besar kehidupan. Adapun ilmu-ilmu yang menunjang
geografi
fisik adalah
sebagai berikut.
1) Meteorologi dan
klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari gejala cuaca di atmosfer.
2) Oceanografi adalah
ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang
terdapat di dalamnya termasuk sedimen, batuan yang membentuk dasar laut,
interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta tenaga yang
menyebabkan adanya gerakan tersebut
baik tenaga yang
berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar.
3) Hidrologi mempelajari
gerakan dan distribusi air di bumi.
4) Hidrografi adalah
suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan penelitian dan
pemetaan air di permukaan bumi.
5) Geologi menjelaskan
bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu.
6) Geomorfologi mempelajari
bentuk permukaan lahan dan sejarahnya.
7) Ilmu tanah adalah
ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah.
8) Geografi
tanah ialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat, genesis,
penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
9) Biologi adalah
ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan dan
hewan.
10) Biogeografi adalah
ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta
faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi atau menentukan pola penyebaran
jarak.
b. Geografi manusia
Geografi manusia
mempelajari manusia dalam ruang, termasuk jumlah penduduk, penyebaran
penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan
budayanya. Cabang geografi manusia di antaranya sebagai berikut.
1) Ekonomi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut.
2) Geografi
ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam,
menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran kegiatan industri,
serta seluk beluk komunikasi.
3) Politik adalah
kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk menentukan
tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu negara dalam rangka mencapai
tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
4) Geografi
politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta
ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.
5) Demografi adalah
ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahanperubahan penduduk.
6) Geografi
penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan variasi-variasi
kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk manusia dan
konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian
interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di
dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.
c. Geografi teknik
Geografi teknik
mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan informasi
geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan
jauh. Cabang ilmu geografi teknik yaitu sebagai berikut.
1) Kartografi adalah
ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasilhasil ukuran dan pengumpulan
data berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor,
geograf, kartograf, dan lain-lain.
2) Penginderaan
jauh adalah ilmu dan seni yang memperoleh informasi mengenai objek,
daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala
yang dikaji.
3) Sistem
Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang
dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisis data geografis dan
nongeografis serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.
F. MANFAAT ILMU
GEOGRAFI
Banyak sekali
manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat geografi
ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia.
Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui
kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi
manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan
nasionalisme.
Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat
diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya. Memahami dunia sangat penting
karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi.
Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga
diperlukan pengetahuan tentang geografi negara lain. Misalnya, Perang Irak,
Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan
mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain,
yang menyangkut sumber daya alamnya maupun
manusianya.
Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan
negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki
kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan
kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
0 Response to "BAB 1"
Post a Comment