Peran Indonesia di Lingkungan Asia
Tenggara
ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967. Berdiri ASEAN
merupakan kesepakatan lima negara yang masing-masing diwakili oleh menteri luar
negri yang pada waktu itu mengadakan pertemuan di Bangkok. Pertemuan para menteri
luar negeri dari lima negara tersebut berlangsung tanggal 5-8 Agustus 1967.
Sebagai salah satu anggota ASEAN, Indonesia memiliki peran-peran sebagai
berikut:
a. Peran Indonesia dalam ASEAN di
Bidang Politik dan Keamanan
1.Indonesia
Sebagai Pelopor Berdirinya ASEAN
Tokoh
dari Indonesia yang ikut berperan dalam berdirinya ASEAN adalah Adam Malik yang
pada waktu itu menjabat sebagai menteri luar negeri. Indonesia menjelaskan
visinya bahwa kawasan Asia Tenggara harus mampu berdiri dan mampu
mempertahankan diri sendiri dari pengaruh-pengaruh negatif dari luar kawasan.
Visi ini dapat terlaksana jika ada kerjasama yang efektif antara negara-negara
di Asia Tenggara.
2.
Jakarta Informal Meeting (JIM)
Indonesia
mendesak pihak-pihak yang bertikai di Kamboja untuk menyelesaikan masalah
melalui perundingan untuk mencapai penyelesaian masalah. Usul itu berupa
pertemuan informal di Jakarta pada tahun 1988. Dari hasil pertemuan ini membuka
jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Konferensi
ini disebut International conference on Kampuchea (ICK),
yang berlangsung tanggal 30-31 Juli 1989. Perjalanan panjang masalah kamboja
menemui titik terang. Pada tahun 1991 pasukan perdamaian PBB memprakasai
genjatan senjata pihak-pihak yang bertikai. Pada tahun 1993 Pangeran Norodhom
Sihanouk diangkat sebagai raja. Sementara Pangeran Rannaridh dan Hun sen
terpilih sebagai perdana menteri.
3.Komite Keamanan ASEAN
Indonesia
berhasil mengeluarkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan bersama ASEAN
untuk meningkatkan kerja sama politik dan keamanan. Indonesia ikut
menandatangani kesepakatan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas Nuklir.
Deklarasi terhadap kejahatan lintas negar dan deklarasi menuju ASEAN yang bebas
obas terlarang.
4.
Indonesia sebagai Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN I
Indonesia
sebagai penyelenggara konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN I di Denpasar Bali
yang berlangsung tanggal 23-24 Februari 1976. Yang dihadiri oleh lima kepala
pemerintahan negara ASEAN, yaitu :
a.
Presiden Soeharto dari Indonesia.
b.
Presiden Ferdinand Marcos dari
Filipina.
c.
Perdana Menteri Datuk Husein dari
Malaysia.
d.
Perdana Manteri Lee Kuan Yew dari
Singapura.
e.
Perdana Menteri Krukit Pramoj dari
Thailand.
6.Memfasilitasi Perundingan
Pemerintahan Filipina dengan Front Pembebasan Rakyat Moro di Filipina Selatan Indonesia atas permintaan pemerintah
Filipina menjadi mediator perundingan antara pemerintah dengan gerakan
Separatis Moro. Atas peran Indonesia akhirnya daerah Filipina Selatan diberi
otonomi dengan mengangkat tokoh dari front pembebasan rakyat Moro, yaitu Nur
Missuari sebagai Gurbenur di Filipina Selatan.
b. Peran Indonesia di Bidang Ekonomi
·
1.Indonesia sepakat mewujudkan kawasan perdagangan bebas ASEAN
(AFTA) melalui tarif preferensi efektif bersama
·
2.
Indonesia masuk menjadi anggota APEC
·
3.
Ikut mensukseskan Visit ASEAN Year 1992
·
4.
Di Aceh dibangun Industri pupuk urea ASEAN
·
5.
Menandatangani kerja sama di Bidang Energi, Jasa, dan Hak Cipta ASEAN
·
6.
Indonesia sebagai markas Komite Pangan, Pertanian, dan Kehutanan ASEAN
·
7.
Menyediakan tenaga kerja ke Malaysia
c. Peran Indonesia di Bidang Sosial
Budaya
·
Titian
Muhibah antara Indonesia dann Malaysia untuk mempererat hubungan kedua negara.
·
Indonesia
mengirin Gur, Dosen dan tenaga ahli lainya pada tahun 1970.
·
Indonesia
melakukan pertukaran pelajar dan mahasiswa ke negara lain.
·
Mendukung
komite Perkembangan sosial dengan tujuan utamanya membangun masyarakat, wanita,
pemuda dan buruh. Maskas komite ini berkedudukan di Kuala Lumpur.
·
Mendukung
pembentukan ASEAN culture found sebagai wadah penghimpunan dana. Hal itu untuk
membiayai perkembangan kebudayaan dan pendidikan.
·
Mendukung
pembentukan komite pengetehuan dan teknologi.
·
Ikut
memerangi peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang lainya.
·
Ikut
dalm penyeragaman rambu-rambu lalu lintas.
·
Membangun
jaringan kabel laut antara Indonesia dengan Singapura tahun 1980 yang disusul
oleh negara anggota ASEAN lainnya.
·
Mengirim
kontingen ke Sea Games setiap 2 tahun.
0 Response to "Peran Indonesia di Asia Tenggara"
Post a Comment