Ekosistem Air Laut dibedakan atas laut, pantai, estuari, dan terumbu karang.
a. Ekosistem Laut
Habitat laut
(oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi terutama di
daerah laut tropis, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropis, suhu air laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas
dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas
dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di
daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur,
akibatnya daerah permukaan laut tetap subur sehingga banyak plankton dan
ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas
turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan
kedalaman dan wilayah permukaan secara horizontal.
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
2) Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar yang dalamnya ± 300 meter.
3) Basial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200 – 2.500 m
4) Abisal merupakan daerah yang lebih dalam, yaitu antara 1.500 – 10.000 m.
Menurut wilayah permukaan secara horizontal, berturut turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
1) Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
2) Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200 – 1.000 m. Hewan yang hidup misalnya ikan hiu.
3) Basiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200 – 2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
4)
Abisopelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, tidak
terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada hewan yang hidup. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
5) Hadal
pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar), dengan kedalaman lebih
dari 6.000 m. Ikan laut yang hidup di bagian ini umumnya dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri
kemosintesis.
Di
laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel
yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi
beradaptasi dengancara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan
pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang
berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
b.Ekosistem Pantai
Ekosistem
pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah
pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh daur harian pasang surut
laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural
sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah pantai paling atas
hanya terendam saat pasang naik tertinggi. Daerah ini dihuni oleh
beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi makanan bagi
kepiting dan burung pantai.
Daerah
pantai bagian tengah terendam saat pasang tertinggi dan pasang
terrendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis
dan kerang, siput, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan
kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam Invertebrata, ikan, dan rumput laut.
Komunitas
tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat
dibedakan menjadi formasi pescaprae dan formasi baringtonia. Pada
formasi pescaprae paling banyak ditemukan tumbuhan Ipomoea pescaprae
yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar
dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput
angin), Vigna sp, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina.
Lebih
ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus
tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan). Pada formasi
baringtonia didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya
Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di
daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini akan dihuni hutan bakau
yang memiliki akar napas.
Akar
napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang
oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat
digunakan sebagai penahan dari hempasan gelombang. Yang termasuk
tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan
Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering
tumbuh adalah Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
c. Ekosistem Estuari
Estuari
(muara sungai) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa
garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar
ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh daur harian pasang surut.
Nutrien
dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di
estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.
Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan
ikan.Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan
estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air
tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi Vertebrata
semiair, misalnya berbagai unggas air.
d. Ekosistem Terumbu Karang
Di laut
tropis, pada daerah neritik terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri
dari karang dan organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu
karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari
sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi oleh
karang (koral) yang mensekresikan kalsium karbonat.
Rangka
dari kalsium karbonat ini bermacam-macam bentuknya dan menyusun
substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup
di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa bahan organik.
Berbagai Invertebrata, mikroorganisme, dan ikan hidup di antara karang
dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, dan ikan menjadi
mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to " Ekosistem Air Laut, Pantai, Estuari dan Terumbu Karang"
Post a Comment